Thursday, April 26, 2007

AURA KEHIDUPAN


 

Jika cinta menyerupai air pada beberapa karakter dasarnya, maka sifat utama air yang melekat padanya adalah fakta bahwa air adalah sumber kehidupan. Jika cinta adalah gagasan tentang bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik, maka tindakan utamanya adalah memberi untuk menumbuhkan, maka kekuatan pesona utama seorang pencinta adalah aura kehidupan yang memancar di dalam dirinya.

Aura kehidupan. Ya, aura kehidupan. Ia membuat orang-orang di sekelilingnya merasakan
denyut nadi kehidupan, merasakan hamparan keindahan hidup, merasakan alasan untuk bertumbuh demi merakit pemaknaan tiada henti terhadap kehidupan. Ia, intinya membuat orang-orang di sekelilingnya merasa hidup. Sebab ia menebar benih kehidupan di lading hati mereka.

Aura kehidupan. Ya, aura kehidupan. Sebab ia memiliki dan menggabung tiga pesona utama para pencinta: pesona raga, pesona jiwa, pesona ruh. Ketiga pesona itu terbingkai rapi pada sebuah “akal besar” yang menerangi kehidupannya dan kehidupan orang-orang di sekitarnya.

Maka mendekat-dekatlah padanya, niscaya engkau kan merasakan betapa air kehidupan serasa mengalir pada setiap sudut jiwa dan ragamu. Maka tataplah matanya, niscaya engkau kan merasakan gairah kehidupan yang memberimu semangat baru untuk terus hidup, terus melanjutkan hidup. Maka dengarlah kata-katanya, maka engkau kan merasakan betapa
engkau layak dan pantas mendapatkan kehidupan yang berkualitas, kehidupan yang lebih
baik.
Dan jika Tuhan mengijinkan engkau merasakan sentuhannya, niscaya engkau kan merasakan betapa air kehidupan mendidih dalam tubuhnya. Dan jika Tuhan memperkenankanmu hidup berlama-lama dengannya, niscaya engkau kan merasakan betapa perlindungan dan penumbuhannya membuatmu terengkuh dalam rasa aman dan nyaman.

Engkau bahkan tidak pernah begitu yakin tentang pesona apa yang pertama kali menawanmu. Apakah kulit hitam yang tidak dapat menyembunyikan cahaya matanya? Atau kelembutan bawaan yang tidak dapat menutup-nutupi keberaniannya? Atau diam panjang yang tidak
mampu menghalangi ilmu dan wawasannya? Atau badan kurus yang dijelaskan oleh puasa dan pengendalian dirinya? Atau? Tidak! Semua tampak menyatu dalam dirinya:ruh yang halus, jiwa yang lembut, terbungkus dalam raganya yang kokoh, terangkai dalam perilaku yang terbimbing akal besarnya. Tapi itu semua ada dalam dirinya. Dan ketika ia keluar, ia hanya memancarkan satu hal: aura kehidupan. Dan itulah yang engkau rasakan dan mungkin sekali tidak engkau ketahui asal muasal dan akarnya dalam dirinya. Dia bukan sebuah profilyang sempurna. Dia
hanya sebuah kehendak yang lebih nyata Dia bukan nabi yang tak mungkin salah. Dia hanya sebuah tekad perbaikan berkesinambungan yang tak henti-henti. Dan itulah aura kehidupan:gairah
yang tidak pernah selesai.
(Dikutip dari majalah Tarbawi.Ditulis Oleh Anis Matta.Diketik ulang Oleh Teteh Manis…….)

2 comments:

Rahmiyatul Hasanah said...

Assalamu'alaikum teteh...
Duh bagus banget teh isinya, yach walaupun blom ia baca keseluruhan sehhh, trus diupgrade ya teh, kasih shoutbox juga, counter dll. pokoke trus diupdate ya teh jangan spt punya ia ;) dah itu dulu yach kunjungan ia hari ini kapan2 lagi kl ia berkunjung lagi dihidangkan makanan dan minuman ya teh biar ia betah gtu...]
wassalam

rusdiantoro said...

lho, ini yang nulis ia tapi link blognya kok nyambung ke teh amy. he..he.. gpp lah.

lanjutkan lagi postingannya teh. he..he.. dah kena virus nulis rupanya... ;)