Wednesday, May 9, 2007

Perempuan Hebat

Al ummu madrosatul Ulaa...

Kata "perempuan" tak pernah sepi dari dunia perbincangan. Siapapun itu. Apakah dari kaum yang berjenis laki-laki, atau bahkan oleh perempuan itu sendiri. Kalau mau mengkalkulasikan, dari 10 lirik lagu yang beredar di dunia musik, sekitar 5 ,6 atau bahkan 7 temanya adalah seputar perempuan. Baik sanjungan, kekecewaan pada perempuan, atau bahkan pelecehan yang membuat pendengarnya melakukan berbagai reaksi, ada yang manggut-manggut membenarkan, ada yang kompalin, minimal bersungut-sungut "Dasar gak punya malu!!!"
Tapi, be de we apa harus seperti itu? Bahkan hingar-bingar Eksploitasi perempuan untuk memperkaya kaum kapitalis telah menulikan telinga banyak orang sehingga tak mampu mengusik kejengahan mereka terhadap pelanggaran hak-hak mereka dalam memperoleh pemandangan yang halal lagi mendatangkan manfaat.
Kali ini saya juga mau berbicara tentang perempuan. Barangkali karena saya juga termasuk salah satu dari sekian banyak perempuan yang peduli dengan status gender ini. Tapi saya igin mengajak pembaca melirik kasus perempuan dalam terminologi manfaat yang bisa diraup dari perempuan-perempuan hebat. Manfaat? yah, saya katakan, perempuan telah berkontribusi memberi manfaat bagi miliyaran manusia yang pernah berdomisili di planet bumi ini.
Saya teringat pertanyaan teman kepada saya beberapa waktu lalu. "Kenapa kalo ada rapat-rapat kepanitiaan, yang jadi seksi konsumsi selalu cewek?" waktu itu saya cuma bilang, ya,...karena buat seksi perlengkapan juga selalu dilakoni cowok. Abis, saya mo jawab apa? Malas berargumen sesuatu yang tidak saya sukai juga pada prinsipnya.
Seiring waktu, akhirnya saya temukan bahwa saya salah. Hari ini, di kampus saya, atau di kepanitiaan lain luar kampus justru saya temukan perempuan-perempuan hebat yang melakoni berbagai bidang kepanitiaan tidak terkecuali seksi perlengkapan.
Artinya apa? telah terjadi perubahan besar dalam kurun waktu yang tidak lama dalam diri, dalam sosok perempuan. Sementara saya belum banyak melihat laki-laki yang turun tangan dalam pekerjaan yang dilakoni perempuan pada umumnya. Contohnya banyak, bidang konsumsi salah satunya, pendirian tempat penitipan anak salah "dua"nya, apa lagi? temukan sendiri...
Lantas? Inilah yang mengusik saya. Perempuan tidak pernah kering dari perubahan-perubahan. Karena konon, dibanding laki-laki sebenarnya mereka dibekali kecerdasan emosi yang cukup berlebih dibanding laki-laki (maaf, ini tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada kaumnya ayah dan kakak laki-laki saya). Sementara, buat kecerdasan intelegensi, laki-laki berada pada peringkat kesatu di atas perempuan rata-rata.
Kecerdasan emosi adalah resep kesuksesan wanita. Itulah kesimpulan sementara saya. Dengan perasaan halusnya, dia mampu membaca kebutuhan zaman. Siapa yang tau, dibalik kelemahannya, perempuan menyimpan energi potensial perubahan besar dalam masyarakatnya?
Pagi hari, saat segala aktifitas bermula, siapa yang pertama kali berperan dalam rumah tangga? Bukankah pagi hari identik dengan sarapan pagi? baju yang disetrika rapi dan wangi? taman-taman bunga yang asri, rumah-rumah yang jendelanya terbuka lebar mempersilakan udara pagi singgah mengipasi aroma pagi ke dalam rumah yang berjendela. Siapa dibalik itu semua? perempaun? iya. Siapa saja yang di pagi harinya menemukan suasana yang saya sebut tadi, insyaallah saya jamin kesuksesan tidak akan jauh darinya di siang harinya.
Perempuan-perempuan hebat itu ada di sekitar anda. Coba temukan mereka dalam lezatnya hidangan, dalam nyamannya wewangian, dalam lucu cerianya anak-anak bangsa, dalam asrinya taman-taman, dan dalam rapinya berkas-berkas di rak buku.
Tapi, sayang seribu sayang, saya masih temukan perempuan-perempuan malang yang menyatakan bahwa dirinya adalah makhluk termalang di dunia. Apa pasal? dia bialng, dia ga pintar masak, menjahit pakaian sobek, bahkan menyetrika pakaianpun ia butuh privat, Olala,....Ibu pertiwi pasti bersedih lagi... Ga boleh begitu donk,...wanita tidak zamannya lagi ngaku-ngaku ga bisa masak, etc. Wanita itu majalahnya paling banyak (kata Syaikoji), model bajunya paling ribed, kosmetikanya paling komplit, so? masa masih ngaku- ngaku ngga pintar ini itu? kurang baca kali.....
Konsep yang kudu hadir dalam pikiran perempuan hebat adalah "Saya tidak mau kelak seseorang melirik saya karena fisik, karena fisik yang indah tipuan kulit semata. Bagaimana kalau kuliat yang membungkusnya dikelupaskan ruas demi ruas?" yang tersisa seharusnya lebih mahal dari yang dibuang. Artinya, inner beautynya lebih mahal dibanding tampilan fisik yang menawan, meskipun saya tidak memungkiri ini juga harus menjadi perhatian.
Last but not least, Wanita dari perspektif agama, ibadah yang ia lakukan di rumah-rumahnya dengan keikhlasan bisa menyamai ibadahnya seorang laki-laki di medan perjuangan. Allah is Great!!!!!

No comments: